Selasa, Pukul 21.01
Seperti malam biasanya,
Rantai pulang ke apartementnya jam 9 malam. Seperti biasa, ritualnya
sepulang kerja adalah mandi, menelpon ibunya, lalu kemudian mengecek
pekerjaan kantornya sambil menonton televisi. Namun tiba – tiba ada
orang yang mengetuk pintu apartementnya. Tapi ketukannya terdengar lain.
Yang mengetuk sepertinya lebih dari satu orang dan irama ketukannya
juga terdengar seperti orang yang menggedor – gedor pintu dengan kasar.
Rantai mulai curiga apalagi setelah dia mengintip di lubang intip pintu,
terlihat beberapa pria berbadan kekar berdiri di depan pintu
apartementnya. Rantai tidak langsung membukakan pintu. Dari dalam
apartement Rantai setengah berteriak menanyakan siapa mereka. Tapi
bukannya menjawab pertanyaan, mereka malah terus menggedor – gedor
pintu. Ketika Rantai sedang mencoba menelpon polisi, terdengar dari luar
orang – orang itu mencoba mendobrak pintu dengan paksa. Terdengar
seperti benda berukuran besar dibanting ke arah pintu. Rantai mulai
panik, apalagi setelah menyadari telepon rumah tidak berfungsi sama
sekali. Belum sempat Rantai mengambil HP di kamarnya, tahu – tahu orang –
orang itu berhasil masuk ke dalam. Rantai langsung bersembunyi di
kolong tempat tidur. Terdengar suara tembakan beberapa kali yang membuat
jantungnya berdegup kencang.
Rantai setengah mati
ketakutan. Dia terus berdoa agar orang – orang tersebut tidak berhasil
menemukannya. Tapi sayang kali ini doanya tidak terkabul. Kakinya
diseret oleh seseorang dari belakang. Dengan berteriak mereka menyuruh
Rantai untuk berlutut sambil menodongkan pistol ke arahnya. Tiba – tiba
terdengar lagi suara tembakan. Waktu itu sambil menutup mata Rantai
sudah pasrah dirinya pasti tertembak. Tapi ketika membuka mata, dia
malah melihat orang yang menodongkan pistol ke arahnya jatuh ke lantai.
Rantai melihat ada 3 pria berjaket kulit masuk ke kamarnya mencoba
melumpuhkan sebagian lagi. Rantai kebingungan melihat semua ini. Belum
reda ketakutannya melihat segerombol orang menerobos masuk ke
apartement, datang lagi 3 orang yang kembali menerobos masuk ke
kamarnya. Setelah berhasil melumpuhkan orang – orang itu, ketiga pria
tersebut menyeret Rantai keluar dari apartement dan memintanya untuk
mengikuti mereka dengan penjelasan singkat yang tidak dia mengerti.
Mereka berjanji akan membawanya ke tempat yang lebih aman. Dengan pasrah
Rantai mengikuti apa kata mereka. Mereka langsung menuju ke parkir
basement apartement dan menaiki mobil sedan hitam dan langsung melaju
kencang entah kemana.
NEXT >>
NEXT >>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar