Rabu, 03 Agustus 2016

FRAUD : INTRODUCTION


Kehidupan Rantai begitu sempuna saat ini. Kerja keras yang selama ini dia bangun dari nol berbuah hasil. Setelah bertahun - tahun akhirnya Rantai memperoleh kesuksesan yang selalu dia dambakan selama ini. Nama wanita ini adalah Rantai Darya. "Nama yang unik", itulah komentar orang ketika pertama kali mendengar namanya. Yang selanjutnya diikuti dengan pertanyaan "Apa artinya?". Sebenarnya Rantai bosan dengan pertanyaan ini. Karena sebenarnya pun dia tidak tahu jawabannya. Setiap kali ditanyakan kepada orangtuanya, mereka hanya menjawab kalau nama itu langsung terlintas saja dibenak mereka. Tapi untungnya Rantai tahu arti nama belakangnya. Darya adalah salah satu nama sungai yang ada di Timur Tengah. Amu Darya nama sungai itu sebenarnya. Sungai yang bukan sembarang sungai. Sungai yang menjadi satu - satunya garis batas di antara dua negara yaitu Afganistan dan Tazikistan.

Namun dari situ Rantai akhirnya mendapat ide cemerlang. Setiap kali orang menanyakan tentang namanya, dia selalu mengaitkannya antara arti kata rantai sebenarnya dengan cerita sejarah sungai Amu Darya itu sendiri, yaitu seorang anak perempuan yang diharapkan bisa menjadi rantai penyambung diantara semua perbedaan yang selalu jadi pemisah. Memang terlalu berlebihan cerita itu, tapi paling tidak itu selalu berhasil menarik perhatian orang - orang kepadanya. Rantai memang selalu ingin menjadi pusat perhatian. Entah bagaimana dan kapan sifat ini muncul, tapi Rantai memang selalu berusaha jadi yang terbaik diantara semua orang.

Ketika duduk dibangku sekolah, nilai akademisnya biasa- biasa saja. Tapi itu tidak menghentikannya untuk bisa menjadi yang terbaik di kelas. Rantai berusaha mendekati teman - temannya yang pintar dan meminta mereka untuk mengajari pelajaran - pelajaran yang menurutnya sulit. Sampai akhirnya dia berhasil menjadi murid dengan peringkat 10 besar di kelas. Sebuah usaha tidak sia sia untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Rantai memang pandai berbicara dalam hal negosiasi dan diplomasi. Dia selalu berhasil menyakinkan teman - temannya dalam hal apapun. Hal ini membuatnya mudah berteman dengan siapapun. Kehidupan sosialnya selalu berjalan lancar. Ketika SMA Rantai pernah mencalonkan diri sebagai ketua OSIS dan menang. Dari situ Rantai mulai aktif di organisasi sekolah. Kemampuan berorganisasinya juga semakin terasah ketika duduk di bangku kuliah.

Rantai berhasil masuk fakultas impiannya yaitu FISIP di salah satu universitas negri di Jakarta. Sewaktu kuliah Rantai selalu aktif di organisasi dan kepanitiaan, dia pun hamper tidak pernah absen kalau kampusnya sedang mengadakan demonstrasi. Rantai selalu menjadi mahasiswa kritis yang selalu mengamati berita - berita di televisi. Dunia jurnalis adalah dunia impiannya dari dulu. Dia bahkan pernah menjadi penulis freelance di salah satu surat kabar ibu kota semasa kuliah. Dan tidak hanya itu saja, Rantai juga pernah mencalonkan diri sebagai ketua BEM di kampusnya. Sayangnya Rantai kalah dengan selisih tipis dari rivalnya. Dan kurang dari 4 tahun, setelah berjibaku dengan segala kegiatannya di bangku kuliah, Rantai berhasil lulus dengan hasil yang memuaskan. 

Setelah lulus, Rantai sempat menjadi Asistan Dosen di kampusnya selama setahun, sampai akhirnya dia diterima di salah satu stasiun TV ternama ibu kota. Akhirnya impiannya bekerja di dunia jurnalis dapat tercapai. Dengan proses seleksi yang hampir 6 bulan mampu dijalankannya dengan giat dan sabar. Rantai hanya butuh waktu 4 tahun untuk bisa berada di posisinya sekarang ini. Seorang jurnalis terkenal yang punya acara talk show sendiri sekaligus menjadi executive produser di acara itu. Namun perjuangannya hingga bisa berada di posisi tersebut tidaklah mudah. Awalnya Rantai hanya bekerja sebagai reporter untuk berita - berita ringan. Tapi karena keuletannya menelusuri berita - berita besar secara mendalam, ditambah kemampuan negosiasinya dan pandai bicara, Rantai mulai diberi kepercayaan untuk menangani berita - berita besar. Rantai juga sering dikirim keluar kota bahkan keluar negri sampai akhirnya dia berhasil menjadi pembaca berita / anchor yang dapat diperhitungkan.

Dan sampailah pada peristiwa puncak yang membuat karirnya langsung naik melejit. Peristiwa yang tidak akan pernah Rantai lupakan selama hidupnya, moment yang paling menegangkan dan menakutkan dalam hidupnya. Waktu itu oleh atasannya dia ditugaskan ke wilayah konflik di timur tengah. Wilayah yang dihindari oleh reporter - reporter lain. Tapi tidak dengan Rantai, dia menyanggupi penugasan itu. Namun ketika sampai di wilayah itu, keberaniannya mulai menciut. Untuk pertama kalinya Rantai bisa menginjakkan kaki di tanah timur tengah. Tanah yang dulunya makmur sejahtera tapi kini begitu kering berdebu dengan rakyatnya yang kelaparan. Tapi satu lagi yang membuatnya terpana disana, pemandangan para tentara bule yang selalu mondar- mandir dan siap siaga menulusuri setiap sudut kota siang dan malam.

Jurnalis - jurnalis asing seperti dirinya tidak bisa bergerak bebas disana. Para tentara selalu memeriksa dokumen - dokumen mereka dimana pun mereka berada. Pernah suatu hari Rantai mendapati teman jurnalisnya yang berasal dari Australia dipaksa keluar dari kota tersebut karena kepergok para tentara sedang merekam wilayah terlarang. Jurnalis tersebut bahkan sempat masuk penjara selama semalam dan diinterogasi habis - habisan. Tapi waktu malamlah yang menjadi waktu paling menyeramkan. Itu adalah waktunya perang antara tentara bule dan tentara timur tengah. Rantai dan jurnalis lainnya tidak pernah bisa tidur nyenyak saat malam. Ketika gelap datang, hanya bunyi tembakan keras yang terdengar. Yang bisa mereka lakukan hanyalah bersembunyi di bawah tempat tidur dan berdoa semoga mereka masih bisa melihat matahari esok.

Selama beberapa minggu, Rantai dan timnya menelusuri kota tersebut dengan perasaan was was. Mereka tidak bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Untuk pertama kalinya Rantai bisa bertatap langsung dan mewawancarai rakyat kota tersebut yang selama ini hanya bisa dia lihat di televisi. Rantai bisa melihat dan merasakan langsung penderitaan hidup mereka. Hanya ketakutan dan kelaparan yang terlihat di mata mereka, dan juga harapan mereka yang tidak pernah putus agar perang di tanah mereka berhenti. Namun ketegangan tidak sampai di situ. Ketika tugas mereka selesai dan berniat pulang ke tanah air, mereka dihadang oleh para tentara untuk diinterogasi hingga berhari - hari. Kabar tentang mereka langsung sampai ke tanah air.

Berita penyandraan mereka langsung jadi headline utama di Indonesia bahkan di dunia internasional. Para diplomat Indonesia bahkan Presiden pun turut ikut campur dan membantu menyelesaikan masalah ini. Pihak Indonesia langsung melancarkan protes ke negara tersebut dan meminta mereka untuk membebaskan Rantai dan timnya. Setelah negosiasi yang berlangsung cukup alot, akhirnya Rantai dan timnya dibebaskan dan pulang ke tanah air dengan selamat. Kepulangan mereka disambut penuh keharuan oleh keluarga dan rakyat Indonesia. Dan sejak itulah kehidupan Rantai berubah. Kalau biasanya Rantai yang mewawancarai para sumber, tapi kini Rantai lah yang diundang kemana - mana sebagai sumber berita. Bahkan dia diperebutkan oleh banyak stasiun TV yang menawarkan posisi - posisi menjanjikan. Tapi akhirnya Rantai memutuskan untuk tetap bertahan di stasiun tv tempat dia bekerja saat ini. Mereka langsung menawarkan posisi Pimpinan Redaksi kepada Rantai. Posisi yang cukup prestisius untuk ukurannya yang masih muda apalagi belum sampai 3 tahun dia bekerja disana.

Karirnya langsung naik melesat jauh melewati rekan - rekannya yang lain. Bahkan Rantai sempat masuk nominasi award untuk katagori wanita berpengaruh di Indonesia. Posisi yang cukup membanggakan walaupun itu hanya nominasi. Kemudian tidak sampai 1 tahun dirinya sebagai Pimred, Rantai memberanikan diri untuk mengajukan proposal acaranya sendiri. Dan disinilah dia berada sekarang. Seorang jurnalis ulung yang berani menguak berita - berita besar yang kadang menjadi kontroversi. Rantai berani mencari berita - berita yang selama ini tidak pernah beredar dan menjadikan berita tersebut layak diketahui oleh masyarakat, baik mengenai politik, kriminalitas, maupun tentang hal - hal selama ini dianggap tabu. Rantai selalu menghadirkan sumber - sumber yang dapat dipercaya dan dapat dipertanggung jawabkan.

Walaupun kadang ada perasaan was - was pada dirinya ketika menjalankan tugasnya. Rantai menyadari pasti ada orang - orang yang tidak suka padanya, baik karena iri dengan kesuksesannya ataupun karena sepak terjangnya selama ini yang suka menyinggung dan menguak rahasia orang - orang penting. Tidak jarang dia mendapatkan teror dan ancaman dari orang - orang yang tidak suka padanya. Tapi itu memang sudah resikonya bekerja di dunia jurnalis. Toh selama ini teror dan ancaman tersebut selalu bisa diredam oleh pihak polisi. Namun tidak sampai pada malam ini. Malam yang telah memutar balikan nasibnya 180 derajat.

Tidak ada komentar: