Dua tahun kemudian oleh
Ayah Jody, Ben disekolahkan di tempat yang diinginkannya, di Barista
Basics Coffee Academy, Australia. Sekaligus juga mengunjungi Jody
sahabatnya di sana. Kunjungan Ben ke negara Kanguru itu disambut gembira
oleh Jody. Setelah hampir 2 tahun mereka tidak bersua, akhirnya
dynamite duo ini bisa berkumpul kembali, siap memulai petualangan baru
mereka di negeri orang. Ben berusaha semaksimal mungkin memanfaatkan
waktu 6 bulan yang dia miliki untuk bisa belajar langsung dengan para
ahli kopi di sana, sekaligus berpetualang seru dengan sahabatnya Jody.
Untungnya saat itu Jody baru saja memulai liburan semesternya, sehingga
punya banyak waktu untuk membuat rencana petualangan mereka.
Mereka tidak takut
menjelajah hal-hal baru selama di sana, seperti nekat menyelam di kolam
berisi buaya-buaya liar di Crocosaurus Cove Darwin. Mereka juga sempat
mengunjungi pulau Tasmania, tempat yang memiliki ciri khas tersendiri
dengan gurunnya, selain juga menawarkan panorama alam yang menakjubkan
dimana segala bentuk sejarah Australia hingga budaya yang khas bisa
dirasakan langsung di sana. Dan terakhir mereka juga tidak lupa
mengunjungi Kangaroo Island, melihat dan berinteraksi langsung dengan
hewan yang menjadi icon negara Australia selama ini. Dua manusia ini
mencoba masuk ke dunia baru dalam petualangan. Dunia yang hanya
dimengerti oleh mereka. Dunia yang menelanjangkan mimpi-mimpi dan
cita-cita mereka selama ini. Ben bahkan sempat berkunjung ke kota Cairn
sendirian hanya untuk menikmati kopi di Caffiend yang terkenal dengan
racikannya yang sangat luar biasa.
Petualangan mereka kali
ini menelurkan pandangan-pandangan nyata yang sebelumnya bias. Ben kini
makin yakin dengan jalan hidup yang dipilihnya, mendedikasikan diri pada
kopi dan mencoba mencari terobosan baru di dunia kopi. Sedangkan Jody,
kini semangatnya makin membara untuk cepat-cepat menyelesaikan
pendidikannya dan kembali ke Jakarta, mengembangkan usaha keluarganya
dengan ide-ide brilian yang sudah disiapkannya. Tapi ada satu hal yang
masih mengganjal di hati Jody.
Walaupun saling terbuka
satu sama lain, sebenarnya Jody menyimpan rasa iri pada Ben yang tidak
pernah diungkapkannya. Jody merasa iri dengan hidup Ben yang bisa bebas
memutuskan jalan hidupnya sendiri, tanpa paksaan, tanpa arahan dari
orang lain. Sedangkan Jody, hidupnya seperti sudah diputuskan oleh orang
tuanya sejak lahir. Menjadi satu-satunya anak lelaki yang lahir di
keluarganya, secara otomatis menjadikannya penerus generasi tanpa bisa
memilih apa yang sebenarnya dia inginkan. Dibalik semua itu, yang
diinginkannya adalah berkelana bebas, berpetualang ke banyak tempat lalu
mengukirkan sejarahnya sendiri diatas kertas. Menuliskan semua yang
dirasakan dan dilihatnya sendiri. Sebenarnya selama ini ada kemarahan
yang disimpan rapi oleh Jody terhadap Ayahnya, merasa diperlakukan tidak
adil antara dirinya dan Ben. Tapi biarlah itu menjadi rahasia kecilnya,
menyimpan sendiri rasa iri dan kemarahannya, juga mimpi-mimpinya. Suatu
saat dia pasti akan mempertanyakan itu pada Ayahnya.
Namun nasib berkata
lain. Tidak lama setelah Jody lulus kuliah Ayahnya meninggal akibat
serangan jantung. Usaha keluarga turun temurun yang siap Jody lebarkan
sayapnya keburu bangkrut hampir tak tersisa. Yang membuatnya lebih shock
adalah ketika Jody tahu kalau Ayahnya punya hutang besar pada Ko Ahong,
partner kerjanya. Tidak pernah terbesit sekalipun di pikiran Jody akan
mengalami kejatuhan ini. Kemarahan Jody selama ini pada Ayahnya seperti
gunung merapi yang akhirnya meletus. Dia bukan saja marah karena
diperlakukan tidak adil, dia juga marah karena harus menanggung semua
kesalahan yang dibuat Ayahnya.
Jody berusaha keras
membayar hutang-hutang Ayahnya. Mulai dari menjual beberapa aset
Ayahnya, hingga bekerja siang malam mengumpulkan sebagian gajinya untuk
membayar hutang. Cicinya yang kini sudah menikah juga tidak bisa berbuat
banyak untuk membantu adiknya itu. Sedangkan Ben untuk membantu
keluarga Jody, terpaksa pindah dari rumah Jody, agar Jody dan Ibunya
bisa sedikit menghemat biaya hidup mereka sekarang ini.
Next yuk disini...
Next yuk disini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar