Rabu, 03 Agustus 2016

FRAUD : THE ORANGE SKY


Kamis, Pukul 05.20

Matahari mulai muncul di langit ketika peristiwa itu benar - benar berakhir. Langit yang berwarna orange menjadi saksi berakhirnya rentetan peristiwa yang telah mengubah jalan hidup Rantai. Rantai dan orang tuanya dapat kembali bersatu walaupun harus menerima kenyataan bahwa Ayahnya tertembak di pergelangan tangan. Untung lah luka tembak itu tidak terlalu dalam sehingga Ayah Rantai masih tersadar dan terbaring di ranjang ambulance saat ini. Kejadian berlangsung begitu cepat ketika Ayahnya tertembak. Waktu itu Genta sedang mencoba melumpuhkan salah satu dari orang - orang Ale Pratama ketika tiba - tiba Ale Pratama berhasil lepas dari pengawasan matanya dan menembakkan pistol kearah Ayah Rantai. Genta mencoba menggagalkan tembakan itu dengan menendang lengan Ale Pratama yang memegang pistol. Sayangnya Ale Pratama berhasil menarik pelatuknya hingga pelurunya berhasil melukai pergelangan tangan Ayah Rantai.

Saat ini sudah ada banyak wartawan berkumpul di dekat tempat kejadian. Mereka sedang sibuk mencari tahu dan menerka apa yang sudah terjadi. Tapi bukan itu yang menjadi perhatian Genta ketika melihat keramaian tersebut. Perhatiannya tertuju pada satu perempuan yang terduduk di dekat ambulance sambil mengantar Ayah dan Ibunya yang akan menuju rumah sakit. Genta menghampiri Rantai. Terlihat Rantai melambaikan tangan dan memberikan senyuman kecil ketika menyadari Genta sedang berjalan ke arahnya. Mereka saling menanyakan keadaan masing - masing. Genta juga meminta maaf kepada Rantai atas penembakan Ayahnya. Tapi bukan itu yang ada di pikiran Rantai saat ini. Rantai masih penasaran bagaimana Genta bisa tahu keberadaannya dalam bahaya saat itu. Rantai meminta Genta untuk menceritakan bagaimana bisa dia mengetahuinya.

Saat itu setelah Rantai keluar dari salah satu ruangan KPK, tidak lama kemudian Karin menanyakan keberadaan Rantai kepada Genta. Ketika Karin diberitahu Genta bahwa Rantai sedang keluar sebentar untuk merokok, Karin menunjukan kespresi kaget. Setahu Karin, Rantai sudah hampir 2 tahun berhenti merokok. Tapi kemudian Karin memaklumi perilaku sahabatnya itu, dia mengira mungkin karena kejadian yang sedang terjadi saat itu membuat sahabatnya mencari pengalihan dengan merokok. Tapi tidak dengan Genta. Saat itu Genta langsung curiga dengan perilaku Rantai yang menurutnya aneh. Genta langsng mengikuti Rantai. Dan benar saja kecurigaannya ketika mengetahui Rantainya bukannya merokok tapi malah pergi menuju gedung sebelah. Saat itu juga Genta langsung menghubungi timnya dan para polisi dan menyuruh mereka segera bergerak ke parkir basement di gedung sebelah. Sambil bersembunyi mereka melihat Rantai sedang berhadapan langsung dengan Ale Pratama. Tapi mereka tidak langsung beraksi, mereka menunggu hingga kalimat demi kalimat Ale Pratama selesai untuk bisa dijadikan barang bukti nantinya. Dan barulah setelah itu mereka beraksi adan dapat diterka sendiri apa yang selanjutnya terjadi.

Dalam keramaian pagi itu di lapangan parkir sebuah gedung, sambil disinari cahaya matahari pagi, Rantai memeluk erat Genta dan mengucapkan terima kasih. Dua orang yang sudah lama tidak bertemu dan pernah menjadi rival waktu itu, kembali dipertemukan oleh Tuhan dengan cara yang tidak pernah terpikirkan sama sekali oleh mereka. Pertemuan yang tidak akan pernah mereka lupakan seumur hidup. Dalam pertemuan itulah akhirnya terungkap sebuah kejahatan yang dilakukan seorang politisi. Tiba - tiba saja mereka saling menertawakan nasib mereka masing - masing yang suungguh aneh dan tidak tertebak sama sekali. Dan Rantai sendiri pun tidak bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya dengan karirnya setelah ini. Peristiwa yang telah membongkar satu kecurangannyaselama ini. Saat ini hanya Karin, Genta, dan tim BIN yang tahu, tapi Rantai sudah pasrah bila nanti semua orang mengetahui rahasianya dan karirnya hancur. Dia tahu inilah harga yang harus dibayar untuk keselamatan dirinya dan orang tuanya. Tiba - tiba Rantai merasa tangannya dipegang oleh seseorang dari belakang. Entah dari mana Karin datang, tapi sekarang sahabatnya sudah ada di sisinya untuk selalu mendukung dan menguatkannya apa pun yang akan terjadi nanti. Pagi kamis itu Rantai memeluk erat sahabatnya sambil berpegangan tangan dengan Genta tanpa tahu apa yang akan terjadi nanti.


THE END

Tidak ada komentar: