Kamis, Pukul 05.20
Matahari mulai muncul di
langit ketika peristiwa itu benar - benar berakhir. Langit yang
berwarna orange menjadi saksi berakhirnya rentetan peristiwa yang telah
mengubah jalan hidup Rantai. Rantai dan orang tuanya dapat kembali
bersatu walaupun harus menerima kenyataan bahwa Ayahnya tertembak di
pergelangan tangan. Untung lah luka tembak itu tidak terlalu dalam
sehingga Ayah Rantai masih tersadar dan terbaring di ranjang ambulance
saat ini. Kejadian berlangsung begitu cepat ketika Ayahnya tertembak.
Waktu itu Genta sedang mencoba melumpuhkan salah satu dari orang - orang
Ale Pratama ketika tiba - tiba Ale Pratama berhasil lepas dari
pengawasan matanya dan menembakkan pistol kearah Ayah Rantai. Genta
mencoba menggagalkan tembakan itu dengan menendang lengan Ale Pratama
yang memegang pistol. Sayangnya Ale Pratama berhasil menarik pelatuknya
hingga pelurunya berhasil melukai pergelangan tangan Ayah Rantai.
Saat ini sudah ada
banyak wartawan berkumpul di dekat tempat kejadian. Mereka sedang sibuk
mencari tahu dan menerka apa yang sudah terjadi. Tapi bukan itu yang
menjadi perhatian Genta ketika melihat keramaian tersebut. Perhatiannya
tertuju pada satu perempuan yang terduduk di dekat ambulance sambil
mengantar Ayah dan Ibunya yang akan menuju rumah sakit. Genta
menghampiri Rantai. Terlihat Rantai melambaikan tangan dan memberikan
senyuman kecil ketika menyadari Genta sedang berjalan ke arahnya. Mereka
saling menanyakan keadaan masing - masing. Genta juga meminta maaf
kepada Rantai atas penembakan Ayahnya. Tapi bukan itu yang ada di
pikiran Rantai saat ini. Rantai masih penasaran bagaimana Genta bisa
tahu keberadaannya dalam bahaya saat itu. Rantai meminta Genta untuk
menceritakan bagaimana bisa dia mengetahuinya.
Saat itu setelah Rantai
keluar dari salah satu ruangan KPK, tidak lama kemudian Karin menanyakan
keberadaan Rantai kepada Genta. Ketika Karin diberitahu Genta bahwa
Rantai sedang keluar sebentar untuk merokok, Karin menunjukan kespresi
kaget. Setahu Karin, Rantai sudah hampir 2 tahun berhenti merokok. Tapi
kemudian Karin memaklumi perilaku sahabatnya itu, dia mengira mungkin
karena kejadian yang sedang terjadi saat itu membuat sahabatnya mencari
pengalihan dengan merokok. Tapi tidak dengan Genta. Saat itu Genta
langsung curiga dengan perilaku Rantai yang menurutnya aneh. Genta
langsng mengikuti Rantai. Dan benar saja kecurigaannya ketika mengetahui
Rantainya bukannya merokok tapi malah pergi menuju gedung sebelah. Saat
itu juga Genta langsung menghubungi timnya dan para polisi dan menyuruh
mereka segera bergerak ke parkir basement di gedung sebelah. Sambil
bersembunyi mereka melihat Rantai sedang berhadapan langsung dengan Ale
Pratama. Tapi mereka tidak langsung beraksi, mereka menunggu hingga
kalimat demi kalimat Ale Pratama selesai untuk bisa dijadikan barang
bukti nantinya. Dan barulah setelah itu mereka beraksi adan dapat
diterka sendiri apa yang selanjutnya terjadi.
Dalam keramaian pagi itu
di lapangan parkir sebuah gedung, sambil disinari cahaya matahari pagi,
Rantai memeluk erat Genta dan mengucapkan terima kasih. Dua orang yang
sudah lama tidak bertemu dan pernah menjadi rival waktu itu, kembali
dipertemukan oleh Tuhan dengan cara yang tidak pernah terpikirkan sama
sekali oleh mereka. Pertemuan yang tidak akan pernah mereka lupakan
seumur hidup. Dalam pertemuan itulah akhirnya terungkap sebuah kejahatan
yang dilakukan seorang politisi. Tiba - tiba saja mereka saling
menertawakan nasib mereka masing - masing yang suungguh aneh dan tidak
tertebak sama sekali. Dan Rantai sendiri pun tidak bisa menebak apa yang
akan terjadi selanjutnya dengan karirnya setelah ini. Peristiwa yang
telah membongkar satu kecurangannyaselama ini. Saat ini hanya Karin,
Genta, dan tim BIN yang tahu, tapi Rantai sudah pasrah bila nanti semua
orang mengetahui rahasianya dan karirnya hancur. Dia tahu inilah harga
yang harus dibayar untuk keselamatan dirinya dan orang tuanya. Tiba -
tiba Rantai merasa tangannya dipegang oleh seseorang dari belakang.
Entah dari mana Karin datang, tapi sekarang sahabatnya sudah ada di
sisinya untuk selalu mendukung dan menguatkannya apa pun yang akan
terjadi nanti. Pagi kamis itu Rantai memeluk erat sahabatnya sambil
berpegangan tangan dengan Genta tanpa tahu apa yang akan terjadi nanti.
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar