Minggu, 13 Desember 2015

RUNAWAY 2 : RUN AGAIN IN EUROPE (part terakhir)

 

MUSA VIEWPOINT


Pagi itu aku kaget ketika membuka pintu dan mendapati Bara dan Carol sudah ada di depan flatku. Apalagi penampilan mereka begitu berantakan. Bara memohon bantuan padaku. Dia dan Carol mau meminjam bajuku. Aku bingung ada apa sebenarnya. Bara hanya memberikan penjelasan singkat padaku. Dia mengatakan bahwa ada orang - orang jahat yang sedang mengejar mereka saat ini dan itu ada hubungannya dengan ayah Carol. Pagi ini juga mereka harus ke Paris menggunakan kereta. Mereka perlu baju baru supaya orang- orang itu tidak bisa mengenali mereka. Bara bilang hanya aku satu - satunya orang yang bisa dia percaya saat ini. Aneh rasanya mendengar hal itu, dia begitu mempercayaiku sedangkan selama ini aku tidak jujur tentang siapa aku sebenarnya. Bara juga menitipkan sebuah amplop kepadaku ketika Carol sedang di kamar mandi. Dia memintaku menyimpannya sementara karena itu adalah dokumen penting. Setelah urusannya selesai, mereka langsung pergi ke stasiun. Tapi tak lama kemudian aku melihat Tayo juga pergi menggunakan motor.

Beberapa jam kemudian Tayo menelpon ku. Aku begitu kaget mendengar Tayo bisa berbahasa indonesia. Bagaimana caranya dia bisa berbahasa Indonesia seperti itu. Seingatku aku tidak pernah mengajarkan bahasa Indonesia padanya. Lalu dia menjelaskan semuanya padaku secara singkat. Dia juga tahu identitasku yang sebenarnya. Intinya dia membutuhkan pertolonganku saat ini. Tayo meminta ku terbang ke Paris saat ini juga dan membawa serta  dokumen yang diberikan Bara pada ku. Dia akan menjelaskan rencananya nanti lewat sms. Dengan cepat kilat aku berangkat menuju bandara. Dan disinilah aku sekarang, berada di salah satu stasiun metro di Paris. Itulah isi sms Tayo kepada ku untuk menunggunya disini. Kemudian dari kejauhan aku melihat Bara dan Carol sedang menaiki salah satu metro. Sesuai dengan sms Tayo selanjutnya, aku juga langsung naik ke metro tersebut. Aku langsung menelpon Bara untuk mengabarkan kalau aku sudah ada di metro yang sama.

Kami bertemu di peron tengah. Bara dan Carol kaget melihat ku ada disana. Aku bertanya dimana Tayo berada. Dengan raut muka sedih mereka mengatakan bahwa Tayo mencoba menahan orang - orang jahat itu di stasiun, tapi sayangnya dia tidak sempat menaiki metro ini. Kemudian aku menceritakan semua yang Tayo ceritakan padaku. Tidak sampai 1 jam kami sudah sampai di stasiun tujuan. Stasiun ini begitu sepi ketika kami turun. Tempat yang lumayan jauh dari pusat kota Paris. Jarak antara stasiun dengan tempat yang kami tuju hanya beberapa km. Karena itu kami memutuskan untuk menumpang truk yang akan melewati tempat tujuan kami. Namun ditengah perjalanan, tiba - tiba truk tersebut berhenti. Orang - orang jahat itu sudah mengepung kami sebelum sempat kami melarikan diri. Mereka menodongkan pistol kearah kami. Kami tidak punya pilihan selain mengikuti perintah mereka.

Mereka memaksa kami masuk ke mobil Van mereka. Baru 15 menit mobil itu berjalan, aku melihat ke kaca spion ada mobil yang mengikuti kami dari belakang. Dan aku kenal itu siapa. Itu Tayo. Kemudian aku memberikan isyarat pada Bara. Bara langsung mengerti maksudku. Aku langsung memukul supir mobil itu dari belakang, begitupun Bara yang memukul orang di sebelahnya sehingga menimbulkan kegaduhan di dalam mobil. Mobil tersebut langsung oleng dan menabrak pohon. Mobil mulai mengeluarkan asap. Pada kesempatan itulah kami langsung keluar dari mobil. Bara menyuruh Carol naik ke mobil Tayo yang sudah menunggunya dari tadi. Sementara aku dan Bara masih harus berkelahi melawan orang - orang itu. Tiba - tiba terdengar suara tembakan. Seseorang menembak ke arah Bara. Aku melihat kaki Bara tertembak. Langsung kulumpuhkan segera orang yang menembak Bara. Lalu dengan susah payah aku menyeret Bara berlari menuju mobil Tayo. Tayo langsung melajukan mobilnya secepat mungkin. Tempat aman itu tinggal beberapa blok lagi. Dari belakang aku lihat mereka mencoba mengejar kami lagi. Tapi sayang mereka terlambat. Dalam hitungan menit kami sudah sampai di tempat tujuan.

Di sana sudah ada segerombol polisi yang siap menyelamatkan kami. Disana juga ada ayah Carol yang sudah lama menunggu putri tercintanya. Carol langsung berlari dan segera memeluk ayahnya. Polisi juga langsung meringkus orang - orang jahat itu. Dan terbongkarlah cerita yang sebenarnya dari mulut ayah Carol. Orang - orang jahat itu adalah suruhan seorang mafia narkoba yang selama ini bekerjasama dengan ayah Carol. Tapi kemudian ayahnya menyadari kesalahannya dan memutuskan untuk tidak melanjutkan kerjasama itu lagi. Tapi bos mafia itu tidak terima dengan keputusannya. Bos mafia itu mencoba menculik Carol untuk mengancam ayahnya. Dan selama ini yang membuat Bara dikeluarkan dari kampus bukanlah ayah Carol, tapi orang - orang suruhan bos mafia itu. Mereka takut Bara akan mengancam bisnis mereka ketika tahu dia menemukan dokumen transaksi itu. Tapi ayah Carol tahu tentang Bara yang dikeluarkan dari kampus. Ayahnya mencari tahu semua hal tentang Bara. Ayahnya yakin Bara bisa membantunya menyelesaikan masalah dengan mafia itu. Oleh karena itu selama ini ayah Carol menyewa Tayo untuk memantaunya.

Aku tidak menyangka akan mengalami hal yang sama seperti waktu di Hongkong. Paling tidak kali ini hanya luka - luka lebam yang aku alami. Tidak ada yang namanya dirawat dirumah sakit apalagi sampai harus koma. Tapi sayangnya tidak begitu dengan Bara. Dia harus dirawat di rumah sakit karena luka tembak di kakinya. Tapi aku tidak perlu mencemasinya. Selama di rumah sakit Carol selalu menemani dan menjaganya. Setelah sembuh Bara akan kembali ke kampus dan melanjutkan studinya. Aku akhirnya mengungkapkan identitasku sebenarnya kepada mereka. Paling tidak itu meringankan bebanku selama ini. Sedangkan Tayo, akhirnya aku tahu siapa dia. Dia memang punya darah indonesia, ayahnya memang berasal dari Jepang, tapi ibunya adalah orang Indonesia. Dia pernah beberapa tahun tinggal di Indonesia, karena itu dia fasih berbahasa Indonesia. Terakhir kudengar dia pindah ke Paris sekarang. Dia mendapat pekerjaan baru dan bagus disana. Dan aku, kejadian ini telah membuat ku sadar. Aku tidak mau menunggu apapun untuk bisa bersama orang yang aku sayangi. Aku tidak akan pernah bisa melupakan Tala. Aku memutuskan untuk kembali ke Indonesia, berada disamping orang - orang yang aku sayangi. Ayah dan Tala. Walaupun mungkin butuh waktu yang banyak untuk meyakinkan Tala bahwa aku benar - benar masih hidup dan tidak pernah melupakannya.

Akhirnya...selesai juga!! Terima kasih buat semuanya ya yang sudah mau meluangkan waktu untuk membaca blog saya. Mohon saran dan kritiknya yang membangun buat penulis amatir seperti saya. Tunggu tulisan2 saya berikutnya ya!! See u soon.....

Tidak ada komentar: