Minggu, 24 Desember 2017

MEMPERJUANGKAN KEMANUSIAAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN



Assalamaulaikum para pejuang dunia akhirat, kali ini meta bakal share sesuatu yang agak serius sedikit nih, tentang permasalahan pendidikan yang dekat sekali hubungannya dengan pekerjaan saya sebagai guru, permasalahan yang belum pernah saya dengar sebelumnya, yang cukup menyita perhatian saya selama selama 5 tahun berkerja di dunia pendidikan. Oya btw ini sebenernya sebenarnya adalah blog aku dan kakakku Maya Suci Ramadhani. 
Kalau kita membahas tentang pahlawan alias hero zaman now, guru bukan hanya hero zaman now, tapi juga hero zaman old. Perbedaannya hanya di zamannya, permasalahannya masih ada yang sama, tapi ada juga permasalahan yang baru di zaman modern ini. Ini adalah opiniku tentang permasalahan pendidikan yang aku temui dan solusi yang memang masih belum bisa aku terapkan, karena keterbasanku. Harapanku suatu hari nanti solusi ini akan mendapatkan tempat yang selayaknya untuk mengatasi permasalahan di zaman modern ini.
Kita semua tahu, bahwa salah satu penyebab kemiskinan di negeri ini disebabkan karena kurangnya pendidikan, baik dari segi kualiatas maupun akses pendidikan itu sendiri. Kita pasti sering mendengar cerita tentang anak yang putus sekolah karena ketidakmampuan ekonomi keluarga, sehingga sang anak tidak bisa bersekolah lagi karena harus bekerja membantu perekonomian keluarga. Atau mungkin pernah mendengar juga tentang anak yang putus sekolah dan kemudian menjadi preman atau menjadi anak jalanan yang kerjaannya membuat rusuh, pokoknya menjadi anak yang tidak berguna bagi lingkungannya dan tidak jelas juga pekerjaannya setelah putus sekolah.
Sudah 5 tahun ini Saya memutuskan untuk menjadi guru karena panggilan hati. Dan coba tebak, dari 2 kemungkinan tentang anak putus sekolah yang saya jabarkan sebelumnya diatas, apa  yang saya temukan ? Kemungkinan pertama tentang anak yang putus sekolah karena harus bekerja membantu ekonomi keluarga, tidak sepenuhnya benar. Ini yang saya temukan, ada seorang murid Saya di SMP yang memang benar harus bekerja, tapi itu memang pilihannya bukan sepenuh karena terpaksa karena keadaan ekonomi. Ketika Saya ajak ngobrol, Saya benar-benar terheran-heran dengan pendapat dan keteguhan anak ini, yang lebih memilih untuk tidak melanjutkan sekolah ke SMA, dan malah memilih untuk bekerja. Yah memang anak ini punya latar belakang yang agak kurang baik, dari segi latar belakang keluarga, akademis (pernah tidak naik kelas) dan perilaku kesopanannya. Menurut anak ini, kalau dia melanjutkan sekolahnya, dia akan ketua-an pada saat lulus SMA untuk bekerja. Padahal saya sudah berusaha sebaik mungkin untuk mempengaruhi pikiran anak ini, tapi tetap saja dia tidak mau berubah pendiriannya. Tahun 2017 ini anak tersebut lulus dari SMP, entahlah mungkin sekarang dia sudah bekerja sebagai buruh seperti yang dia inginkan, miris kan ?
            Kemudian kemungkinan ke dua tentang anak-anak yang putus sekolah dan kemudian menjadi anak yang tidak berguna bagi lingkungannya. Kita harus liat dulu apa penyebab anak-anak ini sampai bisa putus sekolah, dan inilah yang terjadi pada murud-murid Saya di SMP. Meraka ini anak yang sangat-sangat berbeda dari pada umumnya, mereka anak-anak yang sangat tidak punya sopan santun, selalu melawan guru, dan hampir tidak punya sama sekali motivasi belajar di kelas sehingga akademisnya buruk sekali, susah sekali diatur, selalu membuat masalah di sekolah dan melanggar aturan di sekolah. Kalau saya ingat anak-anak ini, saya sangat benci dengan perilaku anak-anak ini dan sekaligus kasian dengan nasib anak-anak ini kedepannya. Yah anak-anak ini selalu mengisi hari-hari saya selama mengajar di SMP, dan jumlahnya juga tidak sedikit, tapi lumayan, terkadang hampir setengah kelas yang seperti ini, cuma kadarnya saja yang berbeda, ada yang masih ringan sehingga masih bisa Saya cegah dengan cara dinasihati, tapi ada juga yang sudah sangat parah, sudah dinasihati baik-baik sampai dengan cara yang lebih tegas, tapi tetap saja tidak berubah perilakunya. Rasanya hari-hari seperti neraka kalau sedang menghadapi anak-anak ini, sering juga Saya hampir mau menyerah kalau sedang mengajar mereka, tapi Saya selalu ingat akan niat awal Saya untuk menjadi guru, lagi pula ada juga kok anak-anak yang akhirnya bisa berubah menjadi anak yang lebih baik.
            Oke tahu kah kalian, apa penyebab anak-anak tersebut menjadi seperti itu ? Dari hasil analisa Saya selama lima tahun ini, ini fakta yang Saya dapatkan :
  1. Mereka berasal dari keluarga yang memiliki ekonomi menengah ke bawah, orang tua mereka memiliki pendidikan yang rendah (lulusan SD atau SMP), kemudian biasanya orang tua mereka menikah di usia muda. Dan akibat dari keadaan tersebut menjadikan keluarga mereka tidak memliki sistem keluarga yang lengkap (broken home). Begini analisanya, karena orang tua mereka menikah di usia muda menyebabkan perceraian terjadi, kemudian karena pendidikan meraka yang rendah menyebabkan mereka memiliki pola asuh yang kurang baik untuk anak-anaknya, atau bahasa kasarnya asal dalam mengasuh anak, asal anak bisa sekolah, asal anak bisa hidup, yasudah orang tua tidak memikirkan hal lainnya. Seperti contohnya ada anak murid perempuan saya yang ibunya kabur entah kemana, sehingga dia kurang diurus sama bapaknya, ditambah lagi dia juga harus mengurus adik-adiknya, bisa dibayangkan bagaimana psikologi anak-anak seperti ini. Atau ada juga yang diasuh oleh nenek kakeknya, sedangkan orang tuanya tidak jelas kemana. Bisa dibayangkan kan, berasal dari keluarga menengah ke bawah, orang tua bercerai, pola asuh yang kurang baik, menyebabkan anak-anak ini berperilaku tidak normal di sekolah. Selain yang saya sebutkan di atas, masih ada lagi masalah-masalah keluarga lainnya, yang intinya adalah meraka memiliki Sistem Keluarga yang Tidak Baik. Contoh perilaku-perilaku menyimpang mereka misalnya, melakukan pencurian, tawuran, dan untuk yang murid perempuan bahkan ada yang sampai hamil di luar nikah.
  2. Kemudian kalau pihak sekolah melakukan panggilan kepada wali murid ini, susah sekali untuk diajak kerja sama. Atau kalaupun wali murid ini hadir, ini yang Saya temukan, ternyata mereka punya perilaku yang hampir mirip dengan anaknya, agak kasar, dan malah suka bingung sendiri dengan perilaku anaknya, tidak tahu cara mengatasinya, atau malah menyerahkan kepada pihak sekolah untuk mendidik anak-anak mereka, atau bahkan malah tidak terima, padahalkan bukan itu yang kami harapkan, seharusnya ada kerjasama antara kedua belah pihak.
  3. Biasanya kalau sudah ada pemanggilan wali murid ini, pihak sekolah akan membuat perjanjian dengan orang tua dan murid ini sendiri di atas materai, dan kalau masih tetap tidak ada perubahan akan dikeluarkan dari sekolah. Bagi orang tua yang paham, biasanya anak ini akan dipindahkan ke sekolah lain, tapi yah lagi-lagi karena orang tua yang kurang cakap, anak-anak ini terkadang dibiarkan saja putus sekolah dan akhirnya menjadi sampah masyarakat dan menjadikan mata rantai kemiskinan mereka sulit untuk diputus. Memang semua berasal dari masalah ekonomi, tapi akan selalu merembet dengan hal yang lainnya.
  4. Ditambah keadaan sitem sekolah yang tidak memiliki guru BP, yang membuat permasalahan murid seperti sangat sulit agar dapat maksimal ditangani.
Kesimpulan dari masalah yang sebutkan di atas, jelas sistem keluarga (lingkungan keluarga)  sangat mempengaruhi kehidupan seorang anak. Ada keluarga yang berasal dari kelurga menengah kebawah, tapi mereka mengerti untuk menciptakan sistem keluarga yang baik, sehingga sang anak tetap baik-baik saja tidak bermasalah. Biasanya keluarga seperti ini adalah yang orang tuanya memiliki pendidikan yang baik terutama dalam segi pendidikan agama, sehingga mereka dapat mendidik anak-anak mereka dengan baik.
Saya mengerti, bahwa permasalahan ini sebenarnya dapat diatasi dengan sebuah sistem yang baik yang dapat diciptakan oleh pihak sekolah. Sistem yang dimaksud di sini adalah sebuah depatemen khusus yang diciptakan pihak sekolah dalam bentuk bimbingan konseling untuk murid dan orangtua yang tentu saja harus dihandle oleh ahlinya seperti psikolog atau guru BK. Yang umum ada di sekolah adalah guru BK untuk murid saja, tapi untuk konseling bagi para orang tua murid yang tidak ada. Konseling bersama para orang tua murid ini bisa dilakukan secara reguler misalkan setiap sebulan sekali, seperti seminar parenting. Setiap orang tua mempunyai pola asuh yang berbeda-beda, dan inilah yang seharusnya disamakan persepsi pola asuh yang saling berkesinambungan antara lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga. Terkadang kita sebagai guru tahu mengenai kondisi latar belakang si anak, tapi yah hanya sampai situ saja, di sekolah sebaik mungkin kami memperlakukan pola asuh kepada anak tersebut sesuai dengan kebutuhannya, tapi ketika di rumah pola asuh orang tuanyalah yang berperan, yang mungkin saja berbeda dengan persepsi pola asuh para guru di sekolah, dan inilah yang menyebabkan ketidaknyambungan, sehingga anak tersebut sulit dirubah perilakunya.
Seperti yang sebelumnya saya jelaskan, sulitnya beberapa orang tua untuk diajak kerjasama, menambah PR bagi pihak sekolah yang memang benar-benar ingin menjadikan murid-muridnya menjadi lebih baik pada saat bersekolah di sekolah tersebut. Jangan sampai menjadi sekolah yang hanya sekedarnya saja, sekedar ada guru di kelas, sekedar ada pelajaran, sekedar murid ada di kelas, satelah itu yang lainnya tidak diperhatikan. Sangat miris pada sekolah-sekolah yang seperti itu.
Memang Saya jarang sekali mendengar ada sekolah yang menjalankan konseling bagi orang tua murid. Ada satu yaitu murid privat saya yang bersekolah di salah satu SD Internasional di Tangerang. Mungkin untuk sekolah-sekolah swasta menengah ke bawah ini harus menjadi perhatian untuk menjalankan program sejenis ini, karena di sekolah ini banyak anak-anak yang memiliki latar belakang keluarga kurang baik dan berperilaku tidak pada umumnya. Mengajar di sekolah-sekolah seperti ini memang harus diperhatikan lebih, agar dapat membimbing murid-murid menjadi pribadi yang lebih baik terutama akhlaknya. Apalagi pergaulan jaman sekarang yang sangat mengkhawatirkan, jika tidak dijaga oleh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah serta bekal agama yang kuat, anak-anak ini bisa menyimpang dari yang seharusnya.
Mungkin pernah ada yang menonton beberapa film hollywood yang menceritakan seorang guru yang suka mengadakan acara pertemuan khusus kepada orang tua murid. Menurut saya program konseling dengan orang tua murid ini tidak kalah penting dengan memperbaiki fasilitas sekolah dan perbaikan akses sekolah. Sebagai guru di sekolah swasta mengengah ke bawah, hal ini yang Saya rasakan sangat penting bagi mereka saat ini. Dan bahkan menjadi sangat mendesak kebutuhannya, agar anak-anak ini mendapatkan hak kondisi yang baik dan mendapatkan masa depan yang baik lagi untuk mengangkat derajat hidup orangtua dan keluarga mereka. Sehingga anak-anak yang memiliki sistem keluarga yang tidak baik ini tetap terjaga secara psikologi dan berperilaku baik seperti pada umumnya. Mungkin hal ini bisa dijadikan sebuah program khusus di Lembaga Dompet Dhuafa dalam bidang pendidikan, karena hal ini juga sama pentingnya dengan permasalahan pendidikan lainnya. Dan jangan lupa kalau mau melakukan donasi, paling tepat yah di Dompet Duafha yah teman-teman.

 




Rabu, 19 April 2017

HATI-HATI, WANITA INDONESIA BANGKIT DARI SANGKARNYA


Judul yang agak aneh memang. Apa yang harus diwaspadai kalau memang wanita Indonesia bangkit? Eits, jangan salah. Dahulu wanita Indonesia memang terkungkung oleh adat dan budaya, tapi kini tidak lagi. Sekarang wanita bisa dengan bebas menentukan pilihannya. Thanks to Ibu Kartini yang telah berjuang membuka jalannya buat kita wanita masa kini. Tapi... sepertinya perjuangan itu belum selesai.


Saat ini masih ada loh segelintir orang yang masih terpaku dengan stereotip wanita zaman dahulu. Beberapa stereotip negatif tentang wanita masih tertanam sampai sekarang. Contohnya saja seperti anggapan kalau wanita itu tempatnya di dapur, atau wanita itu lebih sering mengandalkan perasaan dibanding logika, ada juga yang mengatakan kalau wanita itu tidak bisa mengerjakan pekerjaan para pria, atau yang lebih parah adalah anggapan soal sepantasnya gaji wanita dibawah gaji pria walaupun pada level yang sama.

Saya sebagai seorang wanita jelas geram dengan stereotip-stereotip tersebut. Dunia memang sudah modern, begitu pun dengan benda-benda di sekitar kita yang makin canggih, sayangnya itu berbanding terbalik dengan otak manusia segelintir orang. Buat saya orang-orang seperti itu sebenarnya memenjarakan dirinya sendiri. Ruang pikirnya sempit karena hanya terpaku pada anggapan-anggapan kuno yang semestinya dibuang jauh-jauh.


Asal kalian tahu ya, saat ini wanita memiliki banyak peranan yang penting loh di hampir semua lini kehidupan. Kalian bisa lihat sendiri, sudah berapa banyak wanita Indonesia yang menempati posisi-posisi penting di pemerintahan. Belum lagi di ranah internasional. Kalian pasti masih ingat kan dengan sosok wanita muda Indonesia bernama Nara yang mampu membela tanah air kita di mimbar PBB dengan pemikirannya yang canggih. Sayangnya kebangkitan wanita Indonesia saat ini belum tersebar merata di seluruh Indonesia.




Nyatanya di berbagai daerah masih banyak berita-berita memilukan soal kejahatan terhadap wanita, mulai dari kekerasan, pembodohan, sampai dengan perdagangan manusia. Saya sendiri tidak bisa menyalahkan wanita-wanita ini. Menurut saya hal ini terjadi karena kurangnya informasi yang mereka dapatkan. Seharusnya para wanita di seluruh pelosok Indonesia ini mempunyai akses yang luas untuk mendapatkan informasi-informasi penting.


Peran Website & Mobile App untuk Kebangkitan Wanita Indonesia


Informasi bisa kita didapatkan dari manapun, bisa dari koran, buku, televisi, atau radio. Sayangnya media-media ini masih terbatas ruang lingkupnya. Kita butuh media informasi yang real time, cepat, dan mudah diakses. Dan itu hanya bisa kita dapatkan dari media yang berbasis internet. Ya, internet. Internet adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol. Dan salah satu media yang berbasis internet adalah Website.

Berikut sedikit informasi mengenai Website itu sendiri. Website adalah halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia. Dan ruang informasi yang digunakan untuk mengakses Website adalah World Wide Web, atau biasa kita kenal dengan sebutan www. Biasanya website pencari yang sering kita gunakan adalah Google. Selanjutnya kita hanya tinggal mengetik informasi apa yang kita inginkan di mesin pencari, lalu muncul deh hasilnya berupa website-website yang berisi informasi yang kita cari. Yup semudah itu, informasi bisa kita dapatkan dengan cepat. Itulah yang seharusnya didapatkan wanita Indonesia sehingga bisa benar-benar bangkit.



Lalu bagaimana dengan orang yang punya informasi penting, tapi tidak tahu cara menyebarkan informasi tersebut. Ada banyak cara, salah satunya melalu media sosial. Kita hanya perlu update status atau upload foto atau video dengan caption yang berisi informasi yang ingin kita sampaikan. Dan tidak perlu juga lewat komputer atau laptop. Sekarang semua media sosial sudah bisa kita akses lewat smartphone dalam bentuk mobile apps. Mobile apps ini ternyata punya peranan penting ya untuk kebangkitan wanita Indonesia.


Sayangnya media sosial menurut saya masih kurang dan terbatas. Contohnya saja Twitter, jumlah karakternya terbatas sehingga kita kurang begitu bebas dalam menyebarkan informasi. Begitu pun juga dengan Instagram, caption-nya tidak bisa kita salin atau kita berikan link. Media sosial ini juga lingkupnya terbatas, hanya tersebar pada teman-teman di sosial media saja, membuat masyarakat umum atau orang-orang yang tidak kita kenal tidak bisa mengakses informasi tersebut. So, sekali lagi Website adalah media yang paling cocok untuk menyebarkan informasi.


Bingung caranya membuat website? santai Sist. Ada 1 tempat kursus khusus IT. Kalian bisa kursus cara membuat Website disini. Tempat kursus ini lagi happening banget loh. Namanya Baba Studio. Siapa bilang untuk belajar IT mesti sekolah tinggi dulu di Universitas. Bahkan... kalian ga mesti punya background IT sebelumnya untuk bisa kursus di sini. Keuntungan lainnya dari kursus ini adalah jadwalnya yang fleksibel. Kalian bisa menentukan sendiri jadwalnya, dan kelas pun bisa tetap berjalan tanpa perlu ada kuota minimal jumlah murid. Canggih ya. Kapan lagi coba kita bisa jago IT dalam waktu beberapa bulan saja.


Peran Toko Online untuk Kebangkitan Wanita Indonesia


Kegunaan Website sebenarnya bukan cuma buat menyebarkan informasi loh. Dengan Website wanita juga bisa menyalurkan pemikiran, hobi, dan kreativitas. Buat kalian yang suka menulis cerpen atau cerita film atau beropini cerdas, Website bisa jadi media yang cocok buat itu. Setelah selesai memasang tulisan kalian di Website, selanjutnya bisa kalian sebarkan deh di media sosial atau SEO di website pencari. Syukur-syukur ada orang penerbit atau orang media cetak atau bahkan orang film yang tertarik sama karya kalian dan menawarkan kalian untuk bekerja sama. Wah... bisa jadi pendapatan baru nih.

Lalu bagaimana dengan nasib para Ibu Rumah Tangga yang juga ingin memperoleh pendapatan tambahan tapi tidak berbakat menulis? Tenang Sist, ada solusinya kok. Kalian bisa berjualan online. Yup, secara online. Kalau dulu kita mesti pergi ke pasar atau ke toko fisik untuk berbelanja, kini tidak perlu lagi. Kita hanya perlu duduk manis di rumah sambil memainkan komputer atau laptop atau smartphone yang terkoneksi internet. Itu yang dinamakan online. Dan jangan salah, pasar online seperti ini sekarang lagi banyak banget loh peminat dan pelanggannya. Ini jelas bisa jadi ladang pendapatan buat para Ibu Rumah Tangga atau wanita karir sekalipun.



Dan sekali lagi, Baba Studio bisa jadi konsultan terbaik untuk para wanita yang tertarik berjualan online. Kalian bisa kursus membuat toko online di sini. Mantap kan! Tapi berjualan online bukan cuma bermodal itu saja, kalian juga harus tahu strategi marketing yang pas agar jualan kalian laku dan banyak yang beli. Yup, lagi-lagi Baba Studio menjadi pemberi solusi terbaik buat ini. Kalian bisa kursus internet marketing di sini. Pokoknya dijamin deh setelah kursus di Baba Studio, toko online kalian pasti jadi makin rame. Waw.. ternyata tempat kursus ini benar-benar punya paket yang lengkap ya.




Jadi kesimpulannya, berhati-hatilah untuk kalian para pria atau siapa pun di luar sana. Wanita Indonesia sudah benar-benar bangkit dari sangkarnya. Jangan pernah lagi menganggap remeh para wanita Indonesia. Ayo... bangkit terus wanita Indonesia. Semesta mendukung kita.



Sabtu, 08 April 2017

PERPUSTAKAAN TERMALAM, BUKAN PERPUSTAKAAN BIASA





Ada apa dengan Cinta ?. Film remaja Indonesia yang booming banget pada masanya. Inget kan dimana Cinta dan Rangga pertama kali ketemu ? Yup, perpustakaan. Film ini berhasil banget mengubah semua streotipe soal perpustakaan. Dulu perpustakaan identik dengan orang-orang yang kutu buku dan membosankan. Tapi sejak film Ada apa dengan Cinta ? muncul, orang-orang jadi penasaran. Apa sih yang dilakukan si Rangga ini sampai segitu betahnya di perpustakaan. Termasuk saya pun juga penasaran.

Dulu di sekolah kalau istirahat pernah coba-coba main di perpustakaan. Tapi tetap saja ga betah, secara perpustakaannya sempit dan sepi. Begitu pun pas zaman kuliah. Biasanya ke perpustakaan kalau sedang mengerjakan tugas kuliah saja, atau kalau sedang mengerjakan tugas kelompok bareng teman-teman. Nah... pas masuk dunia kerja, mulai lagi deh rasa penasaran itu. Pada dasarnya saya memang suka baca. Biasanya kalau lagi kangen baca ujung-ujungnya ke toko buku hingga berjam-jam. Tapi entah kenapa tidak pernah terlintas di pikiran sedikitpun untuk berkunjung ke perpustakaan.

Sampai akhirnya adik saya yang memang juga suka baca mengajak saya buat hunting-hunting perpustakaan yang ada di sekitar Jakarta. Awalnya sih ragu, tapi ya kenapa enggak. Berikut 2 perpustakan yang cukup terkenal di Jakarta :

1.       Freedom Library
Perpustakaan yang terletak di Menteng ini sangat keren dari segi interior dan furniture yang bikin kita betah banget berlama-lama di perpustakaan ini, karena desainnya yang modern abis. Freedom Library ini memiliki jam buka dari pukul 09.00 sd 19.00. Perpustakaan ini juga suka mengadakan event-event seperti penampilan musik dan diskusi. Kemudian masih di dalam satu area gedung, juga terdapat kafe yang nyaman untuk bersantai.
www.freedom-institute.org/

2.       Perpustakaan Daerah Provinsi DKI Jakarta
Perpustakaan yang terletak di komplek Taman Ismail Marzuki ini memiliki jam buka dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 20.00. Perpustakaan ini bisa dikatakan sebagai kategori perpustakaan 24 jam, karena memiliki anjungan pengembalian buku mandiri yang buka 24 jam. Tempatnya sangat nyaman bagi siapapun yang mengunjunginya. Selain itu perputakaan ini juga memiliki area bermain anak, yang cocok bagi para orang tua untuk memperkenalkan perpustakaan kepada anak sejak dini.

Itu pertama kalinya saya coba berkunjung perpustakaan umum. Ternyata diluar ekspetasi saya. Menikmati malam di perpustakaan sambil menunggu kemacetan pada jam pulang kerja, atau berakhir pekan di perpustakaan bisa jadi alternatif kegiatan yang bisa menghilangkan kepenatan dari rutinitas sekaligus mengisi ulang kepala kita.

Sayangnya perpustakaan-perpustakan umum ini waktu bukanya terbatas. Sedangkan saya berharap banget perpustakaan-perpustakan umum ini jam bukanya bisa lebih panjang. Apalagi untuk saya yang ukuran karyawan swasta, yang baru bebas tugas kerja setelah jam 5 sore. Sampai akhirnya saya mulai hunting-hunting lagi lewat google perpustakaan-perpustakaan yang ada di seluruh Indonesia.

Dan tadaaa.... akhirnya saya menemukan 1 perpustakaan yang menurut saya unik. Namanya Perpustakaan Universitas Syiah Kuala, atau biasa disingkat dengan sebutan Pustaka Unsyiah, yang berlokasi di Aceh. Huft... sayang banget, dari Jakarta ke Aceh kan jauh. Padahal di google banyak banget yang merekomendasikan perpustakaan ini. Karena penasaran langsung saja deh berkunjung ke website resminya : http://library.unsyiah.ac.id






Berikut sejarah perpustakaan ini :

1970 : didirikan pertama kali, masih menggunakan gedung fakultas Ekonomi
1980 : berstatus sebagai Unit Pelayanan Teknis (UPT)
1994 : memiliki gedung sendiri yang didirikan berdampingan dengan Kantor Pusat Administrasi (KPA) Unsyiah
2013 : terakreditasi A dari Perpusnas RI
2015 : meraih sertifikat ISO 9001:2008 yaitu sertifikasi yang menunjukkan bahwa mutu pelayanan Perpustakaan Unsyiah memenuhi standar internasional






Jenis Layanan


Program tercanggihnya saat ini adalah adanya mesin peminjaman mandiri sekaligus juga mesin pengembalian mandiri yang memudahkan para warga kampus dalam melakukan peminjaman buku. Sedangkan untuk pembayaran denda buku dan pembayaran lainnya, sekarang perpustakaan ini menggunakan sistem EDC alias bisa gesek kartu debet ataupun kartu kredit. Canggih kan, jadi berasa seperti ada di Mall ya.






Selain itu perpustakan ini juga sudah bisa diakses loh lewat smartphone android. Kita tinggal download saja di playstore. Dan satu lagi, perpustakan ini juga sering loh mengadakan kegiatan-kegiatan di luar aktifitas biasanya, contohnya kelas literasi, acara pemilihan duta baca, acara relax and easy, dan juga acara harmoni kampus.









Fasilitas


Bangunan 3 lantai ini didalamnya terdapat ruang baca, ruang seminar / diskusi, ruang kreativitas dan ruang internet yang dilengkapi dengan 200 komputer. Selain itu juga perpustakan ini dibagi menjadi 2 zona, yakni zona tenang dan zona berdiskusi. Bukan programnya saja loh yang kekinian, ruang perpustakaannya juga sengaja didesain semenarik mungkin. Kalau kata anak kekinian mah desain ruangannya instagramable banget.










Fasilitas pendukung lainnya juga tersedia seperti Mushalla, toilet, air siap minum, wifi berkecepatan tinggi, fotocopy, kios serta cafe dengan nama 'Libri Cafe' turut hadir perpustakaan ini. Setiap kalangan baik itu Mahasiswa Unsyiah sendiri, Mahasiswa di luar Unsyiah, maupun dari kalangan umum dapat dengan leluasa berkunjung dengan menunjukkan terlebih dahulu KTM, KTP maupun identitas lainnya sebelum memasuki perpustakaan.







Saat ini, Perpustakaan Unsyiah memiliki koleksi sebanyak 75.114 judul atau 136.925 eksemplar. Koleksi pada perpustakaan juga tidak hanya terbatas pada koleksi tercetak saja, namun perpustakaan juga telah melanggan e-book dan e-journal pada beberapa penerbit internasional.

Dan yang paling menarik dari perpustakaan ini adalah jam bukanya yang panjang. Bahkan menjadi pemegang rekor sebagai perpustakaan termalam se-Indonesia sejauh ini. Ya gebrakannya adalah “Late Night”, pelayanan malam hingga pukul 23.00 pada hari Senin s.d Jumat. Sedangkan Sabtu dan Minggu tutup hingga pukul 18.30. Benar-benar berasa seperti dalam film Harry Potter ya, bisa berkunjung ke perpustakaan Hogwarth sampai larut malam.






So... kesimpulannya, perpustakaan ini layak banget dijadikan sebagai public library yang kekinian. Menurut saya, fasilitas dan pelayanan perpustakaan ini sudah maksimal banget. Sesuai dengan tagline perpustakaan ini : "More Than Just a Library". Bisa dikatatakan perpustakaan ini jadi kiblat untuk perpustakaan-perpustakaan lain yang ada di Indonesia. Harapan saya kedepannya perpustakaan ini bisa lebih ramah masyarakat umum. Jadi masyarakat umum atau mahasiswa luar bukan cuma bisa berkunjung saja, tapi juga bisa ikut meminjam buku di Library Unsyiah. Khususnya untuk mahasiswa luar Unsyiah yang mungkin membutuhkan referensi buku lain dikarenakan di perpustakaan kampusnya sendiri kurang lengkap. Sehingga visi library Unsyiah untuk MENJADI PUSAT INFORMASI ILMIAH TERKEMUKA DAN BERDAYA SAING DI ASIA TENGGARA dapat tercapai PADA TAHUN 2018. Amin.

Kapan lagi bisa merasa tenang di sebuah ruangan yang cozy abis di sudut kota sambil menikmati fasilitas yang tidak kalah dengan tempat hiburan lainnya dengan bonus mendapatkan pengetahuan. Yuk berwisata malam di perpustakaan.




Tulisan ini juga di ikutsertakan dalam lomba Unsyiah Library Fiesta 2017 - lomba blog "More Than Just a Library".


Sumber informasi : 
http.://library.unsyiah.ac.id


Sumber foto :
http.://library.unsyiah.ac.id
http://mapio.net/pic/p-50338485/
http://kartikaasr.blogspot.co.id/2016/03/unsyiah-library-heart-of-university.html
http://www.kompasiana.com/ikhwanulparis/perpustakaan-unsyiah-buat-mahasiswa-dan-masyarakat-lebih-dekat-dengan-buku_56f962f9127b619406cfede7
https://www.brilio.net/news/14-adegan-ini-akan-mengingatkanmu-tentang-manisnya-film-aadc1-1511133.html
http://www.khairiah.com




Rabu, 05 April 2017

SESUATU UNTUK MEREKA YANG TERSAYANG



Siapa Mereka?
Aku memiliki banyak orang yang aku sayangi, salah satunya adalah keluarga ku dan murid-muridku di sekolah. Aku bekerja di sekolah Mts Nurul Hikmah Pondok Aren, Tangerang sejak tahun 2013. Mts ini merupakan sekolah swasta yang murid-muridnya berasal dari keluarga menengah ke bawah. Ya murid-murid ku sebagian besar berasal dari keluarga yang ekonominya menengah ke bawah. Dan tidak sedikit pula murid-muridku yang memiliki latar belakang keluarga yang kurang mendukung, mulai dari anak broken home, anak-anak yang kurang perhatian keluarga, atau anak-anak yang orang tuanya berpendidikan rendah sehingga cenderung kurang dalam hal mendidik anaknya di lingkungan rumah. Keadaan ekonomi dan kondisi keluarga ini sangat mempengaruhi karakter anak-anak ini di sekolah. Mereka menjadi anak-anak yang sangat susah diatur ketika di kelas, terlebih dengan kondisi kelas yang kurang nyaman, sehingga mereka semakin tidak betah dan cenderung membuat gaduh di kelas selama jam pelajaran.

Mengapa Mereka?
Sebagai manusia, aku merasa kasian dengan anak-anak ini, bukan salah dan mau mereka untuk ditakdirkan menjadi anak yang berasal dari keluarga seperti ini. Anak-anak ini membutukan kasih sayang yang lain dari guru-gurunya yaitu saya sendiri. Saya ingin sekali bisa membantu mereka dan membuat mereka menjadi anak yang berkarakter baik. Sedangkan Saya juga tidak bisa banyak membantu anak-anak ini karena keterbatasan saya tentunya. Hanya sesekali saja saya bisa mengajak ngobrol mereka dari hati ke hati dan memperhatikan mereka satu per satu, itu pun tidak bisa saya lakukan setiap harinya, karena saya juga harus mengajar di kelas, apalagi saya sendiri dan jumlah mereka juga tidak sedikit. Anak-anak ini sebenarnya memiliki potensi yang bagus, asalkan kita dapat memberikan mereka fasilitas yang nyaman agar mereka dapat menemukan minatnya masing-masing.

Apa yang mereka butuhkan ?
Salah satu fasilitas kenyamanan yang bisa diberikan kepada mereka adalah fasilitas kelas yang nyaman. Kelas yang nyaman haruslah kelas yang dapat mendukung proses belajar mengajar yang kondusif di dalam kelas. Dengan kata lain, kelas yang nyaman merupakan kelas yang dapat membuat mereka betah di kelas. Sedangkan di sekolah tempat saya mengajar, memiliki ruang kelas yang kurang nyaman. Kelas nya terasa panas, dengan jumlah murid antara 35 sampai dengan 40,apalagi jika matahari sedang terik-teriknya. Hal ini membuat mereka menjadi sangat tidak bisa diam, mengipas-ngipas menggunakan buku, tidak bisa konsentrasi ketika saya menjelaskan materi, dan menjadi malas-malasan ketika diberi soal latihan, sampai mereka duduk-duduk atau bahkan tidur-tiduran di lantai untuk menghilangkan kegerahannya, apalagi jika sedang habis pelajaran olahraga.

Benda apakah itu ?
Maka dari itu saya ingin sekali memberikan sebuah hadiah kepada mereka, sebuah hadiah yang sangat sederhana, yaitu kipas angin untuk di setiap kelas. Kipas angin yang mereka butuhkan adalah kipas angin dinding yang dipasang di atas tembok kelas. Kipas angin jenis ini sangat banyak dijual elevenia.com,  salah satunya kipas angin yang dijual dielevenia berikut ini http://www.elevenia.co.id/prd-cosmos-wall-fan-16-wfo-biru-wfw-ungu-kipas-angin-dinding-15666297

Untuk apa ?
Walaupun hadiah ini tidak banyak membantu, tapi saya harap hadiah ini dapat membantu sedikit yaitu memberikan kenyamanan belajar di kelas. Harapan saya, dengan kipas angin ini, mereka jadi betah di kelas, dan tidak keluar-keluar lagi ke luar kelas, serta membuat mereka lebih tenang dan tidak membuat gaduh di dalam kelas. Mungkin Saya tidak bisa selalu memberikan yang terbaik untuk murid-murid ku ini, tapi setidaknya untuk di awal memberikan kelas yang nyaman dapat mengarahkan saya untuk memberikan sesuatu lainnya yang bisa membuat mereka menjadi anak yang lebih baik lagi.