Sabtu, 30 Januari 2016

SPOILER I AM HOPE THE MOVIE






Bagi para pecinta film mungkin masih ada yang merasakan euforia parade film bioskop Indonesia di akhir tahun 2015 lalu. Beberapa movie maker kenamaan Indonesia berhasil menyuguhkan film-film Indonesia berkualitas. Contohnya saja film "Bulan Terbelah di Langit Amerika" yang sukses di hampir semua bioskop. Begitu juga dengan film "Negeri Van Orange" yang banyak diserbu tiketnya oleh para muda-mudi. Dan bagi pecinta film komedi, film "Single" besutan Raditya Dika dan film "Ngenest"-nya Ernest Prakasa juga tidak luput dari serbuan penonton yang membludak.

Tapi tenang saja guys. Euforia itu akan tetap berlanjut kok di awal tahun 2016. Dengan mengusung tema romantis, bulan Februari ini kita akan kembali disuguhkan oleh film-film Indonesia bertema kisah cinta. Tapi bagi yang mau menonton film dengan tema kisah cinta yang berbeda dari yang lain, "I Am Hope The Movie" adalah pilihan yang sangat tepat. Film yang bertema kasih sayang keluarga ini diperankan oleh Tatjiana Saphira, aktris yang sedang naik daun saat ini, ditambah dengan pemain kawakan seperti Tyo Pakusadewo, Ray Sahetapy dan Fauzi Baadila. Bagi yang penasaran, kalian bisa menonton trailernya dibawah ini.




Gimana? Cukup membuat mata kalian berkaca-kaca kan setelah nonton trailernya. Jujur menonton trailer ini mengingatkan gue pada salah satu film Hollywood yang punya tema sama dengan "I Am Hope The Movie". Film keluarga yang bercerita tentang perjuangan seorang gadis yang mengidap kanker sejak balita dan melihat bagaimana keluarganya tidak pernah berhenti berjuang memberi harapan kepada gadis itu. Salah satu pemerannya adalah Cameron Diaz. Mungkin ada yang bisa menebak film apa yang dimaksud. Yup, film "My Sister's Keeper". Film ini mampu membuat gue berlinang air mata di sepanjang film walaupun ditonton berkali-kali.




Ada juga salah satu episode dari serial Hollywood favorit gue sendiri. Grey's Anatomy. Serial drama yang bercerita tentang kehidupan para dokter di sebuah rumah sakit. Selalu berhasil menyuguhkan cerita yang menarik di setiap episodenya. Mulai dari pasien-pasien yang selalu punya cerita berbeda, mengenal penyakit-penyakit yang tidak pernah kita ketahui sebelumnya, hingga perjuangan para dokter yang tidak pernah lelah memberi harapan kepada pasien-pasiennya untuk sembuh. Sampai di salah satu episode di season 11 yang gue tonton baru-baru ini. Dimana salah satu dokter senior di rumah sakit tersebut malah terkena tumor otak. Dokter yang harusnya mengobati pasien dan memberi semangat, tapi malah kini dialah yang berada di posisi sebagai pasien. Kenyataannya dia tetap memberi semangat kepada dokter-dokter lain agar mampu mengangkat tumor dari otaknya. Dan benar saja, mereka berhasil mengangkat tumor ganas itu dari otaknya, tapi dengan satu kegagalan. Dokter senior itu kehilangan penglihatannya. Saat itu semua dokter yang melakukan operasi tersebut merasa sedih, merasa gagal menjalankan tugasnya. Tapi dokter senior itu malah tersenyum dan bahagia. Menurutnya ini adalah anugerah, karena dia berhasil bebas dari kanker tanpa menemui ajal. Beliau malah berterima kasih kepada  para dokter yang telah mengoperasinya. Sampai akhirnya dokter-dokter tersebut pun menyadari sesuatu, bahwa mereka adalah super hero, pahlawan dokter yang berhasil mengalahkan kanker, musuh abadi mereka.






Adegan-adegan di kedua film tersebut begitu menyentuh dan penuh makna. Melihat perjuangan dan keberanian mereka melawan kanker mampu menyentuh nurani setiap manusia yang menontonnya. Ada banyak pesan moral didalamnya. Di film "My Sister's Keeper", kita bisa melihat seorang Ibu yang rela melakukan apapun demi nyawa anaknya, atau pengorbanan seorang adik yang rela menyumbangkan bagian dari tubuhnya demi kelangsungan hidup kakaknya. Sedangkan di serial "Grey's Anatomy", kita diperlihatkan keberanian para dokter melawan penyakit-penyakit ganas yang mengancam, menyebarkan harapan positif ke semua pasiennya. Disini kita diyakinkan bahwa dukungan, keberanian, dan harapan berbanding lurus dengan hasil yang positif bila kita percaya.

Mungkin itulah yang mengilhami 3 wanita ini yang akhirnya sepakat memproduseri "I Am Hope The Movie". Mereka adalah Janna Soekasah Joesoef, Amanda Soekasah  dan Wulan Guritno. Berawal dari gagasan tentang harapan, mereka memprakarsai gerakan membangkitkan solidaritas dan budaya menyumbang di masyarakat, serta menyebarkan harapan di segala aspek kehidupan khususnya kepada pejuang kanker lewat sebuah gelang bernama Gelang Harapan. Dinamakan tersebut karena gelang ini sendiri terbuat dari limbah kain pelangi jumputan, sisa produksi baju-baju rancangan desainer Ghea Panggabean, dimana pelangi sendiri berkonotasi sebagai simbol harapan.




Tak disangka dari 25 gelang yang dijual kepada teman-teman dekat mereka, energi positif dari gerakan Gelang Harapan (Bracelet of HOPE) ini berkembang menjadi gerakan besar yang menarik banyak dukungan dan relawan. Dan terinspirasi dari Gerakan Gelang Harapan ini, terciptalah "I Am Hope The Movie". Film yang diproduseri oleh ketiga wanita ini disutradarai juga oleh Adila Dimitri, suami Wulan Guritno, dimana penulisan naskahnya juga dibuat oleh sang sutradara dan Renaldo Samsara. Film ini juga diperkuat dengan soundtrack yang diisi oleh Band RAN dengan judul lagunya "Nyanyian Harapan". Kalian sudah bisa mendengarkan lagu tersebut di radio-radio kesayangan anda loh. Atau bisa juga lihat videonya dibawah ini.




Ide cerita film ini terinspirasi dari kisah-kisah nyata yang didapatkan langsung ketika gerakan ini melakukan Journey Of Hope. Di lapangan, mereka melihat langsung perjuangan para suvivor cancer dan pentingnya dukungan keluarga. Mereka yakin, dimana ada keberanian, disitu harapan akan selalu ada.



SINOPSIS "I AM HOPE THE MOVIE"


Bercerita tentang seorang gadis pemimpi bernama Mia. Di usianya yang hampir 23 tahun Mia mempunyai mimpi untuk membuat sebuah pertunjukan teater. Sambil ditemani oleh Wanita Bernuansa Pelangi, Mia mulai menyusun rencana dan menulis naskah teaternya, hingga akhirnya badai menerpa mereka. Mia divonis mengidap kanker. Penyakit yang sama yang telah merenggut nyawa Ibunya. Seketika Mia teringat kembali masa silamnya dulu ketika melihat langsung perjuangan Ibunya melawan kanker dan Ayahnya yang terpuruk setelah kehilangan Ibunya.




Mia tidak ingin melihat Ayahnya yang seorang musisi terpuruk kembali karena kondisinya. Dia harus memilih, antara melanjutkan kembali mimpi pertunjukan teaternya bersama Wanita Bernuansa Pelangi, atau melepaskan mimpi tersebut dan memulai pengobatannya demi kebahagian Ayahnya. Hingga akhirnya Mia bertemu dengan David, seorang pemain teater yang begitu menikmati hidupnya. Mia tergugah. David menginspirasinya untuk tidak pernah berhenti mewujudkan mimpinya. Dengan dukungan penuh David, Wanita Bernuansa Pelangi, dan keoptimisan yang tinggi, Mia pun mulai kembali mengejar mimpinya sambil tetap menjalankan pengobatannya di rumah sakit. Ayahnya yang tadinya keberatan karena ingin Mia fokus pada pengobatannya akhirnya setuju dengan keputusan anaknya.




Bersama dengan Wanita Bernuansa Pelangi yang terus setia dan bersikap positif disampingnya, Mia diajak untuk menyelesaikan apa yang telah mereka mulai. Sedangkan David, dia tidak pernah lelah membantu Mia mencari produser yang mau bekerjasama mementaskan pertunjukan teater impiannya. Tapi menjalankan dua hal sekaligus ternyata tidak semudah yang Mia bayangkan. Mia mulai kewalahan menjalankan keduanya. Melakukan kemoterapi membuat Mia cepat lelah, ditambah lagi menuntaskan naskah teaternya menghabiskan waktu malamnya untuk terus begadang dimana waktu tersebut seharusnya digunakan untuk beristirahat. Apalagi setelah seorang produser teater bernama Rama Sastra akhirnya tertarik dengan naskah yang ditulis Mia yang berjudul "Aku dan Harapanku".

Persiapan pertunjukan mulai berjalan dan membuat jadwal Mia semakin padat. Puncaknya Mia ambruk pada saat sesi latihan berlangsung. Hal tersebut membuat Ayahnya begitu marah kepada David. Ayahnya merasa David lah yang membuat Mia memaksakan diri terlalu keras hingga fisiknya semakin lemah. Tapi malah karena itulah akhirnya Mia memutuskan untuk menghentikan pengobatannya. Mia merasa waktunya di dunia ini tidak akan lama. Dia tidak mau membuang waktu menjalankan kemoterapi bila pada akhirnya hasilnya akan sia-sia. Keputusan tersebut membuat Ayahnya kecewa dan marah. Wanita Bernuansa Pelangi terus mencoba menyelimuti hati Mia dengan keteguhan semangat yang tidak pernah padam. Tapi semua keputusan ada di tangan Mia. Hanya Mia yang bisa memutuskan mau seperti apa jalan hidupnya.



THE REAL SPOILER?


So guys, pada penasaran dong bagaimana kelanjutan cerita ini dan seperti apa endingnya. Setelah ngubek sana sini, bolak balik forum dan grup tetangga sebelah, akhirnya gue dapat bocorannya. Mengikuti gaya film Hollywood, film ini dibuat 2 versi ending. Versi bahagia dan versi sedih lalu bahagia. Bingung ya? Untuk lebih jelasnya, yuk lihat detail dari 2 versi ending ini.

Versi bahagia :
Di versi ini, akhirnya Mia berhasil mengalahkan kanker. Walaupun pada awalnya Mia sempat putus harapan, namun dengan dukungan yang terus mengalir dari Wanita Bernuansa Pelangi, Ayahnya, dan David, semangat berjuang yang tadinya sempat padam akhirnya membara kembali. Ditambah dengan kehadiran Gelang Harapan pemberian Ibunya dulu, yang menjadi titik awal membaranya kembali semangat hidup Mia. Bukan hanya sembuh total, Mia juga berhasil mementaskan pertunjukan teater impiannya. Hasil karya inilah yang akhirnya membuat Mia terkenal karena banyak penonton yang terinspirasi dengan ceritanya.

Versi sedih lalu bahagia :
Pada awalnya versi ini kurang lebih sama dengan yang pertama. Mia kembali berjuang melawan kanker dan semangat hidupnya membara kembali. Tapi kali ini Tuhan berkata lain. Tuhan ternyata sangat sayang kepada Mia hingga akhirnya Mia meninggal dengan damai. Mia meninggal beberapa bulan setelah pertunjukan teaternya berhasil dilaksanakan. Banyak penonton yang suka dengan hasil karyanya. Karena itulah walaupun Mia sudah tiada, namanya tetap dikenang dan bahkan menjadi terkenal karena banyak penonton yang terinspirasi dengan ceritanya.

TAPI....CUMA ADA 1 KEKURANGAN DARI KEDUA VERSI ENDING INI. SEBENARNYA KEDUA VERSI INI ADALAH HASIL KARANGAN GUE SENDIRI. SURPRISE!! GIMANA, CUKUP MEYANKINKAN DONG CERITA KARANGAN GUE. HARAP MAKLUM YA GUYS, 'PENULIS FILM WANNA BE' SEPERTI GUE INI EMANG KADANG SUKA KEBAWA SUASANA.

Nah, buat yang benar-benar penasaran dengan film ini, jangan sampai ketinggalan jadwal tayangnya ya di bioskop. Inget ya tanggal 18 Februari 2016. Silahkan datang ke bioskop-bioskop kesayangan anda. Untuk melihat berita lengkapnya mengenai semua hal tentang "I Am HopeThe Movie", kalian bisa mengunjungi website Uplek.com. Di Uplek.com kalian juga bisa melihat artikel-artikel dan berita-berita berkonten positif dan inspiratif loh, bertujuan untuk menyebarkan optimisme dan harapan, menjembatani masyarakat wabilkhusus para pelaku UKM dengan dunia luas.




Personal Message :
Dan ada satu lagi sebenarnya yang ingin saya sampaikan disini. Tulisan saya di blog kali ini khusus saya dedikasikan untuk Uwa saya tercinta yang sedang sakit saat ini. Beberapa tahun lalu beliau sempat terkena kanker juga. Alhamdulillah setelah berjuang tanpa lelah, akhirnya kankernya bisa diangkat dari tubuhnya. Beliau yang membuat saya percaya kalau kekuatan doa, harapan, dan dukungan keluarga akan memberikan hasil yang positif bila kita percaya. Sayangnya saat ini Tuhan sedang mengujinya lagi. Tapi saya percaya kali ini beliau akan kembali menjadi survivor hebat dan sembuh seperti sedia kala. KEEP FIGHT MY LOVELY AUNTIE.


“PRE SALE @IAmHopeTheMovie yang akan tayang di bioskop mulai 18 februari 2016. Dapatkan @GelangHarapan special edition #IAmHope hanya dengan membeli pre sale ini seharga Rp.150.000,- (untuk 1 gelang & 1 tiket menonton) di http://bit.ly/iamhoperk Dari #BraceletOfHope 100% & sebagian dari profit film akan disumbangkan untuk yayasan & penderita kanker sekaligus membantu kami membangun rumah singgah .
Follow Twitter @Gelangharapan dan @Iamhopethemovie
Follow Instagram @Gelangharapan dan @iamhopethemovie
Follow Twitter @infouplek dan Instagram @Uplekpedia
#GelangHarapan #IamHOPETheMovie #BraceletofHOPE #WarriorOfHOPE #OneMillionHOPE #SpreadHope”

4 komentar:

  1. Tulisan yang menarik dan menginpirasi !
    Salam kenal dari guru yang suka ngeblog !
    http://iwansmtri.blogspot.co.id/2016/01/pembelajaran-hidup-dari-film-i-am-hope.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal jg, thank u bwt komennya ya. Doain jg ya bwt Uwa saya, beliau sedang kritis saat ini,semoga dikasih Tuhan jalan yg terbaik bwt beliau apapun itu. Amin.

      Hapus
  2. Ane stuju dengan ending versi bahagia.
    Mia harus hidup " I Love you Miaaaaaa" :D :D :D

    artikelnya komplit begete, semuanya jadi jelas.
    nais share sist

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju, hidup Miaaaa....
      thank u bwt komennya. Finally. Doain jg ya bwt Uwa saya, beliau sedang kritis saat ini,semoga dikasih Tuhan jalan yg terbaik bwt beliau apapun itu. Amin.

      Hapus