Apa yang ada di isi otak kamu waktu pertama kali
nonton video Zumi Zola A.K.A Gubernur Jambi marah-marah di Rumah Sakit?
"Ini gw lagi nonton sinetron ya?"
atau "Ini sinetron gaya baru? Pakai ala2 reality show gitu"
Yes, sesarkastik itulah gw. Gimana enggak,
marah-marah kok tapi sadar kamera. Tapi... 2 menit kemudian semua itu luluh
ketika gw salfok gegara mandang wajah ganteng sang Gubernur. Well... gw cuma
cewek normal dan biasa ketika disuguhkan sosok ganteng di depan layar kaca.
Apalagi doi aktor, ya makin sulit lah gw bedain mana akting mana beneran. Agak sempet
terhipnotis gitu sih. Udah ganteng, tegas pula. Gubernur idaman warga banget
kan.
Anyways, selama beberapa hari berita ini jadi
viral di sosmed. Gw sih santai-santai saja, wong bukan urusan gw. Ya walaupun
gw tetep ikutin perkembangan berita ini sekenanya. Mulai dari baca komentar
para netizen, sampai nontonin safari sang Gubernur ke media-media buat
klarifikasi.
Sampai akhirnya suatu hari ada 1 broadcast
yang masuk ke salah satu group WhatsApp gw. Broadcast nya adalah sebuah screenshoot
yang menjabarkan perbedaan pendapatan antara anggota DPR dengan para pekerja
rumah sakit dengan disertai foto mereka yang lagi sama-sama tidur. Intinya mereka
sama-sama tidur ketika tugas, tapi kenapa cuma pekerja rumah sakit yang disidak.
Padahal gaji anggota DPR beda jauh diatas para pekerja rumah sakit. Diakhir
screenshot, si pembuat malah nantangin sang gubernur, "berani ga bangunin
anggota DPR yang ketahuan tidur juga ketika tugas?"
Reaksi gw pas baca broadcast ini :
"Gaji pekerja rumah sakit sekecil itu
ya?"
"Ini maksudnya untuk gaji perawat kali
ya? Soalnya kalau dokter ga mungkin kan sekecil itu."
"Gaji anggota DPR wow banget ya! Emang
beda jauh sih sama gaji perawat, tapi....."
Ini nih yang buat gw gerah. Kebiasaan segelintir
manusia pada umumnya ketika buat kesalahan. Yaitu cari orang yang kesalahannya
lebih buruk dari mereka, lalu dibuat deh perbandingan antara mereka dengan
orang yang kesalahannya lebih buruk dari mereka, supaya kesannya mereka ga salah
salah banget. Buat gw ini kebiasaan yang salah. Ini yang buat kita selalu jatuh
di lubang yang sama. Bukannya intropeksi diri, yang ada malah cari kesalahan
orang lain. Mereka lebih memilih to feel better daripada to be better.
Padahal ya kalau dipikir-pikir, mungkin
karena itulah kenapa orang-orang macem mereka selalu stuck di zona yang sama.
Mereka sendiri yang buat dinding-dinding tinggi di sekitarnya, ga mau
berkembang menjadi lebih baik. Jadi ya wajar kalau gaji mereka segitu-gitu saja,
ga nambah, ya... karena mereka sendiri yang ga mau to be better. Padahal
ini teguran langsung dari Allah yang disampaikan lewat manusia lain, yang harusnya
dijadiin momen intropeksi diri dan menjadi manusia yang lebih baik, bukannya malah
cari pembenaran diri apalagi pembelaan. Padahal teguran Allah sebenarnya adalah
tanda loh kalau Allah tuh sayang banget sama kita.
Ok, sekarang gw kasih tutorialnya. Seharusnya
normalnya ketika kita buat salah adalah : admit it and fix it, bukannya malah
nyari kambing hitam buat nutupin kesalahan sendiri. Insyaallah kok, kalau kalian
ngelakuin hal itu (admit it and fix it), kalian bukan cuma to be better, but at
the same time you also feel better. Ajaib kan!
Tapi kalau harus jujur, emang sih, hal yang
paling sulit dilakukan di dunia ini adalah mengakui kesalahan sendiri dan
meminta maaf. Sumpah demi apapun, itu susah banget buat gw. Kayak kalian harus ngelepas
semua gengsi dan ego kalian selama ini. Kayak elo lagi battle sama diri elo
sendiri. Pokoknya nguras tenaga deh. Paling enggak itu yang gw rasain. Tapi...percaya
deh, itu worth it banget. Ketika elo berhasil ngalahin ego elo sendiri, bukan
cuma you become better person and fell better, but everything will be better.
Kayak alam semesta mendukung langkah elo. Yang artinya Allah SWT akan selalu
meridhoi semua kebaikan kamu. Insyaallah. Asalkan kita tetap ngikutin perintah
Allah dan menjauhi larangan Nya.
And don't forget, selalu berdoa dan tawakal
ya !!!
See you next time, still you.....